Sabtu, 16 Mei 2009

tips menghadapi ujian


Oleh : Ibu Musyayaroh, S.Pd
SDI AL-MUFIDAH, Surabaya
Langkah Tepat Menyambut Ujian



Anda mesti menghadapi test untuk masuk ke lembaga pendidikan yang lebih tinggi
atau naik ke kelas lebih tinggi? Jangan panik, tetapi jangan pula menganggapnya
sebagai sesuatu yang remeh.

Ketika kita keliru memanfaatkan waktu yang tersedia untuk mempersiapkan ujian,
maka tujuan akhir dari ujian bisa tak tercapai. Anda gagal naik ke kelas yang
lebih tinggi, atau Anda tidak diterima di lembaga pendidikan formal ataupun non
formal yang Anda impikan. Untuk itu, beberapa catatan berikut ini bisa Anda
jadikan bahan rujukan:

1. Berusahalah untuk mempelajari materi dari awal hingga akhir. Pasalnya, akan
lebih mudah untuk mengetahui dan menyimpan memori materi pelajaran dengan jalan
yang lebih terorganisasi.

2. Berusalah untuk tidak mempelajari materi baru pada malam hari sebelum ujian
berjalan. Pasalnya, seharusnya Anda terus membangun sebuah keyakinan dengan
penguatan pada apa yang sudah Anda ketahui. Cara ini akan jauh lebih baik
daripada mengambil risiko, berupa membangun ketakutan Anda sendiri lantaran
berkonsentrasi menghafal atau mempelajari sesuatu yang tidak Anda ketahui
sebelumnya.

3. Jangan menjejali diri dengan terlalu banyak bahan atau memforsir diri pada
malam menjelang ujian berlangsung. Pasalnya, waktu yang sangat pendek tidak akan
bisa memaksakan masuknya memori atas apa yang mestinya Anda pahami dalam jangka
waktu yang panjang. Pemaksaan diri seperti itu justru bisa menimbulkan kepanikan
dan sangat mungkin membuat Anda "blank" pada saat ujian berjalan.

4. Cobalah memulai sesuatu sebaik mungkin dengan cara membedah pelajaran Anda ke
dalam kelompok kecil yang sederhana. Lantas, periksa, baca dan ulangi sesering
mungkin. Untuk itu, buatlah inisial sesuai tema materi pelajaran, kira-kira
seminggu sebelum ujian. Hal tersebut akan sangat membantu Anda untuk
mendiskripsikan struktur materi pelajaran. Dari cara ini, akan ketahuan, di mana
letak kesulitan pada materi tertentu serta seluruh jumlah yang harus di-cover
hingga ujian tiba. Buatlah sebuah rencana untuk membuat Anda menguasali semua
isi yang sulit tersebut. Ini bisa dimulai dengan mempelajari materi yang sangat
susah bagi Anda, di hari-hari awal Anda mempersiapkan ujian. Pada awal setiap
pereode belajar, buatlah ulasan atau bahasan kembali atas materi yang Anda
perdalam pada pereode belajar sebelumnya.

Cobalah belajar untuk melatih memory Anda. Pasalnya, pemahaman yang sesungguhnya
tidaklah datang manakala kita menyerapnya sebagai bahan informasi. Akan tetapi,
pemahaman itu akan terukur manakala kita dituntut untuk menjelaskannya. Ujian
membutuhkan tulisan atau gambaran yang sama dari informasi yang kita ketahui.
Karenanya, harus ada proses belajar yang lebih fekus kepada upaya: menjawab
pertanyaan, mengatasi persoalan, menulis essai, mendefinisikan sesuatu,
membeberkan, dan mengaplikasikan terminologi, dan bekerja sesuai waktu yang
tersedia untuk ujian.

belajar yang menyenangkan


Oleh : Ibu Musyayaroh, S.Pd
SDI AL-MUFIDAH
Tips pendidikan anak



Kiat Menghadapi Kebosanan Pada Anak

Lihatlah kamar Lala, gadis kecil yang umurnya belum genap tujuh tahun. Semua
bentuk mainan, boleh dibilang, ada di kamar berukuran lega dan dingin ber-AC itu.

Kendati demikian, Lala belakangan ini kerap mengeluh bosan, meski sebagian
mainan barunya belum terjamah. Keluhan itu muncul lantaran kedua orangtua Lala
nyaris tak memberi perhatian pada anak bungsunya itu. Maklum, mereka berdua
adalah pengusaha sukses dengan segudang kegiatan.

Bisa jadi, kedua orangtua Lala bakal menyesal manakala membaca pernyataan
psikiater anak Dr Brian Yeo di harian The Straits Time, beberapa waktu lalu.
Jika anak Anda mengatakan kepada Anda bahwa mereka merasa bosan, tutur Brian,
itu artinya mereka menginginkan Anda lebih banyak meluangkan waktu untuk mereka.
Jika sudah begitu, kata Brian, "Jangan dorong mereka untuk melakukan aktivitas
lain yang tidak membantu memperpendek jarak hubungaan Anda."

Untuk mendeteksi rasa bosan pada anak, bisa dilihat dari pola perilaku mereka.
Akibat bosan, sebagian anak akan menjadi diam atau menutup diri. Akan tetapi,
sebagian lainnya menjadi ribut, kasar atau manja. Guna mengatasi masalah
tersebut, perlu kesabaran dari pihak orangtua. Berkenaan dengan itu, menurut
Brian, ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan sebagai orangtua tatkala anak
Anda merasa atau kelihatan bosan:

1. Bantulah anak Anda untuk memiliki jadwal kegiatan.

Jadwal kegiatan merupakan salah satu cara untuk membuat anak merasa aman dengan
membuat mereka mengikuti suatu rutinitas. Jadwal ini harus memasukkan beberapa
agenda penting bagi anak. Misalnya, kapan mereka harus mengerjakan pekerjaan
rumahnya dan kapan mereka bisa bermain serta bergaul dengan teman-temannya.

2. Buatlah jaringan dengan orang tua lain yang menghadapi masalah serupa.

Anda bisa mengorganisasikan acara anak Anda dengan anak-anak lain yang punya
masalah sama menjadi suatu kelompok. Hal tersebut akan memudahkan cara
penyelesaian masalah sebagai akibat tukar pengalaman diantara anak dan orangtua.

3. Luangkan waktu bersama dan lakukan komunikasi.

Bukalah komunikasi yang efektif dengan anak Anda. Dengarkanlah keluhannya dengan
baik. Lantas, luangkan lebih banyak waktu Anda bersama anak-anak. Misalnya,
jalan-jalan di sekitar kompleks perumahan atau kegiatan lain yang lebih variatif
sifatnya.

Dengan komunikasi dan kedekatan Anda dengan anak, mereka akan percaya dan tidak
takut untuk menceritakan ketakutan atau kebosanan mereka kepada Anda.

Belajar di rumah menyenangkan


Oleh : Ibu Musyayaroh, S.Pd
SDI AL-Mufidah, Surabaya
"Tips Pendidikan anak"



Jika Harus Belajar di Rumah

Istilah belajar di rumah, bagi sebagian besar orang Indonesia, selalu diartikan
sebagai mengerjakan PR. Artinya, sebagian besar waktu anak-anak itu sebenarnya
tetap saja di sekolah. Sedangkan waktu belajar di rumah hanya merupakan
pelengkap saja.

Akan tetapi di beberapa negara maju, sekolah di rumah sudah merupakan salah satu
alternatif yang jamak. Nah, jika suatu ketika nanti mereka mesti belajar di
rumah, maka ada 10 tips yang akan menjawab pertanyaan Anda.

1. Baca

Jangan membaca buku terlalu banyak untuk mengajar anak Anda. Anda akan menjadi
bingung dan berpikir bahwa Anda tidak dapat melakukannya. Sebaliknya, bacalah
beberapa buku dan banyak buku tentang sejarah, filsafat, agama, biologi,
psikologi, literatur dan topik yang lain. Jika Anda tidak tahu dimana harus
memulai, pergilah ke perpustakaan dan lihatlah buku anak-anak dengan subyek yang
Anda senangi. Buku anak-anak akan memberi Anda sebuah sisi dengan penjelasan
yang mudah, yang disediakan untuk proses belajar.

2. Bersikaplah Santai

Anda tidak punya sekolah di dalam rumah, tetapi Anda adalah tempat belajar di
rumah Oleh karena itu, tanamkan dalam diri Anda untuk suatu ide. Di sekolah,
Anda duduk di sebuah ruangan, dengan buku catatan selama enam jam sehari selama
ibu guru mengajar tentang sejarah, biologi, aljabar dan bahasa asing. Jika Anda
belajar sendiri, Anda bisa duduk di sofa ketika mengerjakan suatu pekerjaan,
apakah itu membaca buku, menulis paper, dan sebagainya.

3. Ciptakan Program yang Cocok

Orang suka mempelajari sesuatu dengan tiga cara, yaitu kinestetik (memegang),
audit (mendengar) dan visual (membaca). Anak-anak belajar melalui inderanya,
walupun secara fisik mereka kurang bisa melakukannya. Alat yang dapat digunakan
untuk visual adalah buku, kartu, dan peta. Untuk audit, alat yang digunakan
adalah penjelasan verbal, kaset video, CD, atau lagu yang mendidik. Sedangkan
untuk kinestetik, cobalah jogging, bertaman, atau puzzle.

4. Cobalah Banyak Bahan

Anda tidak perlu menghabiskan banyak waktu untuk mengajar anak di rumah.Pendidikan
dapat diajarkan dimana dan kapan saja, misalnya selama menghabiskan hari lebaran,
liburan akhir tahun, pergi jalan-jalan sekeluarga, menonton televisi, dan
sebagainya. Yang pasti, Anda seharusnya punya pegangan pada suatu program.
Selain itu, Anda harus merasakan apakah sistem ini cocok untuk anak-anak atau
tidak.

5. Tulislah Alasan Anda

Anda harus ingat kenapa Anda memilih untuk menyuruh anak Anda berada di rumah,
sementara orang tua lain menyuruh anak-anaknya masuk ke sekolah. Tujuan
pendidikan harus terfokus pada hasilnya.

6. Kadangkala Tidak Menyenangkan

Tidak semua menyenangkan di dunia ini. Hidup seharusnya menyenangkan tetapi
kadang kala Anda harus merasakan jatuh untuk kemudian merasakan senang. Jika
Anda dapat mengajar dengan menyenangkan tetapi anak Anda tetap menggerutu,
terangkan bahwa hal itu perlu mereka lalui. Pasalnya, menjadi seorang yang
pintar harus melalui hal yang menyebalkan. Hal ini mengajarkan kepada anak-anak
untuk belajar sebelum mereka memasuki masa dewasa.

7. Beri Waktu

Terkadang, masa setahun pendidikan dari Anda tidak akan mengubah anak Anda,
walaupun Anda berpanduan pada banyak buku. Tetapi dalam setahun itu pula, Anda
dapat merasakan apakah pendidikan yang Anda berikan berhasil atau tidak, baik
untuk Anda maupun anak Anda. Sukses dapat diartikan sebagai hubungan yang lebih
dekat antara orang tua dan anak dan kadang, bakat anak dapat tercium pada saat
itu.

8. Lakukan Studi

Dalam suatu proses pembelajaran, setiap keluarga bekerja sesuai batas
kemampuannya. Jadi apapun keputusan Anda, aturlah tujuan pendidikan untuk
kelompok belajar dengan kemampuan yang spesifik. Cobalah cari waktu untuk
mengeksplor subyek yang anda pilih dan cobalah buat dalam bentuk yang mudah.

9. Nilailah Kemampuan Mental dan Akademik

Buatlah daftar dari kemampuan anak Anda untuk mengetahui dari awal apakah kasih
sayang yang Anda berikan padanya cukup atau tidak. Hal tersebut dapat menolong
anak Anda untuk bisa mengatur dirinya di kemudian hari.

10. Nikmatilah Hidup Anda

Siapa bilang bahwa sekolah hanya untuk anak saja? Tidak ada batasan untuk Anda
dan anak Anda belajar ketika Anda bebas untuk menerapkan sistem pendidikan di
rumah Anda.

Menumbuhkan minat membaca


Oleh : Ibu Musyayaroh
SDI AL-Mufidah, Surabaya
"Konsep PTK"


Bagaimana Menumbuhkan Minat Baca Sejak Dini?

Membaca itu seperti membuka jendela dunia. Semakin banyak kita membaca, akan
semakin banyak yang kita ketahui mengenai dunia ini.

Banyak hal menarik di luar apa yang kita hadapi sehari-hari dapat kita temukan
melalui bacaan. Melalui buku, koran, majalah, maupun internet. Namun, sungguh
kenyataan yang menyedihkan, tingkat membaca anak-anak sampai orang dewasa di
Indonesia masih sangat rendah sebagaimana dibuktikan lewat berbagai riset.

Sebenarnya, membaca bisa ditumbuhkan menjadi suatu kebiasaan jika dilatih sejak
masih anak-anak. Untuk menjadi seorang pembaca, anak-anak perlu kaya pengalaman
berkenaan dengan bahasa sejak dini. Ketika kita bicara, bernyanyi, membacakan
untuk mereka, atau bermain dengan mereka, hal ini akan menjadi landasan mereka
dalam membaca kemudian hari.

Berikut ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan berkaitan dengan proses
belajar membaca sejak bayi :

· Bayi mendengar suara kita dan berusaha menirukannya

· Dalam 18 bulan, bayi dapat merasakan kata-kata yang biasa didengarnya dan
suatu saat mungkin menggunakannya

· Setelah berumur lebih dari dua tahun, mereka mulai berbicara dengan kalimat.
Pada saat ini, jika kepada anak-anak ini dibacakan sesuatu, kosakatanya akan
semakin bertambah

· Pada umur tiga atau empat tahun, jika kepada anak-anak ini diberikan suatu
kata dan dituliskan, mereka akan mulai mengenali tulisan serta mulai paham
kaitan antara ucapan dengan tulisan tersebut.

Pada tahap ini, anak-anak perlu terus diberi pelajaran untuk menambah kosakata,
mengenali kalimat-kalimat yang lebih kompleks, dan pemahaman mendasar tentang
lingkungannya.

Selanjutnya, untuk memperkuat dasar membaca dan menulis, anak-anak juga perlu
kemampuan berbicara dan mendengarkan. Ketika kita dan orang-orang lain di
sekitarnya mendorong dan memberi kesempatan anak-anak ini untuk berbicara,
bertanya, dan berekspresi, ini akan meningkatkan kosakata, kemampuan mereka
mendengarkan, menyusun kalimat, dan menambah pengetahuan mereka dalam berbicara
serta menulis.

Ada tiga wilayah kemampuan yang membentuk dasar-dasar kemampuan membaca anak-anak,
yaitu:

· Kemampuan memahami penulisan, misalnya paham cara membaca buku (dari atas ke
bawah, dari kiri ke kanan)

· Kemampuan memahami bahasa, yaitu paham bagaimana bahasa bekerja dan berarti
sesuatu

· Mengawali belajar membuat tulisan, misalnya belajar menuliskan hal-hal yang
paling dikenali oleh anak-anak ini, contohnya menuliskan namanya sendiri

Anak-anak membangun kemampuan ini melalui pengalaman-pengalamannya dalam
mengenali bahasa, tulisan, dan buku. Pengalaman ini didapatnya melalui permainan,
mendengarkan, dan aktivitasnya sehari-hari. Dari sinilah mereka mengembangkan
kosakata dan kemampuan membaca, mendengarkan, berbicara, serta menulis.
Membacakan buku cerita, memperdengarkan musik, dan permainan menyusun kata, akan
sangat membantu anak-anak kita mengembangkan kemampuan di atas.

Nah, mari kita biasakan anak-anak suka membaca sejak dini.

Meningkatkan prestasi siswa


Oleh : Ibu Musyayaroh, S.Pd
SDI AL-MUFIDAH, Surabaya
"Tips Pendidikan anak"



Konsep Metode Belajar Mandiri (MBM) untuk Meningkatkan Prestasi Siswa

Ada beragam cara untuk meningkatkan prestasi siswa di kelas.

Akan tetapi, apa yang dilakukan guru SD Negeri Kecila 2 Kecamatan Kemranjen,
Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Durori layak untuk dijadikan rujukan. Guru
teladan ini menyusun sebuah konsep yang diberi nama MBM (Metode Belajar Mandiri).
Dalam konsep MBM itu, terdapat 13 pola belajar mengajar yang dilakukan sebagai
berikut:

Pertama, Buletin Selamat Pagi yang intinya para siswa akan saling berlomba
datang lebih awal atas dasar kesadaran bukan paksaan.

Kedua, Papan Absen Mandiri. Para siswa akan mengabsen dirinya sendiri kapan dia
datang dan apa yang kemudian mereka lakukan. Papan Absen Mandiri ini mengajarkan
siswa untuk berlatih disiplin dan jujur karena para guru tidak perlu melakukan
absensi di dalam kelas.

Ketiga, Uji Cakap Mandiri. Siswa yang datang lebih awal, akan memberikan
pertanyaan kepada siswa yang datang setelahnya. Jika siswa yang ditanya tersebut
bisa menjawab, ia akan memberikan pertanyaan kepada siswa yang datang selanjut
begitu seterusnya.

Keempat, Papan Jadwal Mandiri. Siswa membuat jadwal kegiatan dan jadwal kerja
sendiri. Pola sangat sederhana tetapi siswa akan merasa lebih bertanggung jawab
karena dalam jadwal kegiatan tersebut, teman-teman mereka sendiri yang akan
memberikan penilaian.

Kelima, Kantong Peraga. Kantong peraga ini akan memudahkan para siswa dan guru
dalam transformasi ilmu.

Keenam, Lembar Jawab Berkomik. Maksudnya agar siswa lebih tertarik, padahal
lembara jawab berkomik itu sebenarnya tidak lebih dari guntingan-guntingan koran
bekas yang ditempel di kertas bekas ujian yang diberi tulisan kata-kata tentang
susatu hal yang akan disampaikan.

Ketujuh, Kotak Pos Mandiri. Terbuat dari bekas kotak rokok yang kemudian diisi
sendiri oleh para siswa dengan berbagai soal atau jawaban kemudian ditukarkan
kepada siswa lainnya.

Kedelapan, Pohon Ilmu. Semua hasil ulangan dan ujian akan dipajang di pohon ilmu
dengan harapan akan terjadi persaingan sehat antar-siswa karena siswa yang
memperoleh nilai jelek akan merasa malu.

Kesembilan, Dokter Matematika. Siswa yang memperoleh nilai ulangan atau ujian
bagus akan diminta membuat resep bagaimana dia belajar dan bagaimana dia
menjawab soal yang diberikan guru. Sedang siswa yang memperoleh nilai kurang
akan menjadi pasien dan akan minta arahan dari siswa yang nilainya bagus.
Umumnya, murid cenderung malu atau takut bertanya kepada guru tetapi kepada
teman sebaya mereka akan leluasa.

Kesepuluh, Kotak Permainan yang berisi bermacam-macam permainan untuk melatih
ketangkasan.

Kesebelas, Bank Soal. Soal-soal ujian dan ulangan yang sudah diberikan akan
dikumpulkkan oleh siswa di dalam kotak Bank Soal yang dibuat oleh siswa sendiri,
kotak tersebut juga terbuat dari kotak bekas bungkus rokok.

Kedua belas, Tugasku Tanggung Jawabku. Murid tidak akan terbebani karena mereka
memilih sendiri sehingga mereka akan merasa tugas yang diberikan adalah tanggung
jawab mereka.

Ketiga belas, Bimbingan Belajar yaitu diberikan oleh guru untuk mengarahkan agar
siswa berbudi luhur dan berilmu.

"Untuk awal-awal, biaya pembuatan alat peraga dan pola MBM saya sisihkan dari
gaji saya. Banyak guru di kelas lain yang tidak mendukung karena selain merasa
terbebani, mereka juga tidak mau susah-susah. Tetapi pola MBM yang diterapkan di
kelas enam, ternyata berdampak positif. Para siswa lebih semangat belajar bahkan
berlomba untuk datang lebih awal," kata Durori. Siapa menyusul?

Langkah-langkah anak untuk gemar membaca

Oleh : Herdi Samito, SE  
SDI AL-MUFIDAH, Surabaya
"Tips Agar Anak Cepat Membaca"

Terkadang, para orangtua hanya bisa ribut manakala anaknya tidak bisa segera
membaca.

Ketika tahu bahwa sang anak harus sudah bisa membaca, dia menyalahkan sang guru.
Apa sih yang dilakukan guru di sekolah? Mereka kan sudah dibayar?

Atau, beberapa orangtua lain justru mengambil langkah pintas. Mereka memarahi
anaknya. Lantas, sang anak diminta untuk membaca dengan metode yang keliru.
Buntutnya, anak menjadi kian malas untuk belajar membaca. Nah, catatan tentang
cara membantu anak untuk belajar membaca berikut ini agaknya layak untuk
dijadikan bahan pertimbangan.
1. Ajarkan kalimat yang benar-benar sudah diketahui artinya. Susunlah kalimat
tersebut sehingga tidak asing artinya bagi anak. Lantas sebutlah satu persatu
kata dan huruf yang ada di depan sang anak.
2. Ajaklah dia menyimak beberapa potong kata, ucapkan satu persatu.
3. Baca ulang seluruh kalimat yang tersusun tersebut.

Cara tersebut perlu dikombinasikan dengan strategi berikut ini:
1. Klarifikasi. Baca ulang atau diskusikan kata atau inti permasalahan dalam
kalimat yang hingga beberapa kali pertemuan belum dipahaminya.
2. Prediksi. Buatlah semacam skenario kepada anak Anda tentang berbagai
kemungkinan yang akan terjadi manakala memberikan pelajaran membaca tertentu
pada waktu-waktu tetentu.
3. Pertanyaan. Setelah selesai memberikan bahan bacaan, berikan pertanyaan
kepada anak untuk dicoba dijawabnya.(nur hidayat/educationcentral.org)

Menjadikan anak ahli matematika

Oleh : Herdi Samito, SE  
SDI AL - MUFIDAH, Surabaya
"Tips and trik Pendidikan anak"


Alangkah bahagianya orang tua bisa
melihat anaknya ahli dalam setiap pelajaran. Yang menjadi masalah bagi anak-anak
Indonesia biasanya, tidak menyukai pelajaran-pelajaran yang dianggapnya sulit,
misalnya matematika.

Biasanya, orang tua akan mengkursuskan anaknya, untuk orang tua yang mampu. Akan
tetapi, Anda sendiri sebenarnya bisa memaksimalkan kemampuan matematika anak-anak
Anda. Bagaimana caranya? Berikut ini tips bagi Anda yang dirangkai dari berbagai
sumber.

1. Pastikan Anak anda mengetahui konsep matematika yang ia pelajari.

Jika anak Anda tidak mengetahui dasar dari matematika, maka anak Anda hanya akan
mempeelajari matematika dengan hafalan. Padahal, matematika yang dihafal itu
tidaklah ada artinya. Anda dapat memberitahukan dasar-dasar matematika pada
mereka, sehingga mereka akan mudah memahami soal-soal yang sulit apabila mereka
mengetahui dasarnya.

2. Bantulah mereka dengan menyertakan fakta-fakta.

Penguasaan fakta dasar berarti bahwa anak dapat menjawab pertanyaan kurang dari
tiga detik. Rumus praktis dapat Anda anjurkan pada anak Anda agar memperoleh
respon yang cepat. Apabila anak Anda belum juga bisa memahami berilah contoh
yang nyata. Misalnya, menghitung perkalian dengan memisalkan keramik yang ada
pada lantai Anda.

3. Ajarkan pada anak Anda menulis angka-angka dengan teliti.

Duapuluh lima persen kesalahan dalam menyelesaikan soal-soal matematika
ditemukan oleh pengajar adalah kesalahan yang dikarenakan ketidaktelitian sang
anak dalam menulis angka-angka. Perbaiki ketelitian anak Anda dalam menulis dan
mengolah angka-angka dengan cara meneliti ulang apa latihan yang dia kerjakan.

4. Sediakan kebutuhan, yang digunakan anak Anda untuk belajar matematika, dengan
cepat.

Matematika adalah sebuah subjek yang semuanya dibangun dari apa yang sebelumnya
telah dipelajari. Seabagai contoh, kegagalan dalam mengetahui dasar masalah
perhitungan persen biasanya disebabkan oleh sang anak tidak menguasai masalah
desimal.

5. Tunjukkan bagaimana cara menyelesaikan masalah pekerjaan rumahnya

Mengerjakan tugas matematika mempertajam ilmu yang didapat dari sekolah untuk
dipelajari di rumah. Ajarkan pada mereka untuk memulai mengerjakan tugas
tersebut, dengan membuka buku atau mengulang pelajaran dan contoh-contoh yang
telah diberikan oleh guru mereka lewat pelajaran sebelumnya disekolah. Jika
kurang jelas, jelaskan padanya sampai ia bisa mengerti.

6. Dorong mereka untuk mengerjakan soal lain.

Jika guru hanya memberikan soal-soal tertentu saja, berilah pada anak Anda
contoh soal yang lain. Ingat, semakin anak Anda banyak berlatih makin semakin
cepat mereka membentuk kemampuan dan kepercayaan diri mereka.

7. Jelaskan bagaimana cara menyelesaikan masalah soal cerita.

Matematika mempunyai ekspresi, untuk belajar memecahkan masalah, Anda harus
memecahkan masalah. Ajarkan pada anak Anda membaca soal cerita berkali-kali.
Juga, suruhlah dia untuk menggambarkannya dalam bentuk soal matematika atau
diagram.

8. Bantulah anak Anda mempelajari tata bahasa matematika.

Mereka tidak akan dapat matematika secara nyata, tidak pula mempelajari konsep
yang lebih menantang tanpa mengetahui tata bahasanya. Periksalah bahwa anak Anda
dapat menemukan dan mengikuti masalah yang baru atau bab baru. Jika tidak,
ajarkan padanya untuk menggunakan model atau contoh dan masalah yang sederhana
terlebih dahulu.

9. Ajarkan pada mereka untuk mengerjakan metematika “di luar kepala"

Anak-anak kecil harus banyak menyelesaikan masalah perhitungan dengan
menggunakan pensil dan kertas. Ketika membantu anak Anda menyelesaikan sebuah
soal, bantulah mereka dengan mendiktekannya tanpa harus menuliskannya, sehingga
anak akan berlatih menulis matematika sesuai apa yang dibayangkan.

10. Jadikanlah matematika bagian dalam hidup anak Anda.

Matematika akan lebih berarti ketika anak Anda melihat bagaimana pentingnya
matematika dalam kehidupan ini, dan dapat dilihat dimana-mana. Dorong mereka
menggunakan matematika dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh, tanyakan
pada mereka jarak suatu tumbuhan baru ke suatu titik tertentu.

Jumat, 10 April 2009

Prinsip Metode Pembelajaran Direct Instruction untuk pembelajaran TIK

Model Pengajaran Langsung (Direct Instruction)

Oleh : Herdi Samito, SE  
SDI Al-Mufidah, Surabaya
Hasil seminar metode pembelajaran "STIE Yapan"


Pemilihan model pembelajaran yang digunakan oleh guru sangat dipengaruhi oleh sifat dari materi yang akan diajarkan, juga dipengaruhi oleh tujuan yang akan dicapai dalam pengajaran tersebut dan tingkat kemampuan peserta didik. Di samping itu pula setiap model pembelajaran selalu mempunyai tahap-tahap (sintaks) yang dilakukan oleh siswa dengan bimbingan guru.
Antara sintaks yang satu dengan sintaks yang lain mempunyai perbedaan. Oleh karena itu guru perlu menguasai dan dapat menerapkan berbagai model pembelajaran, agar dapat mencapai tujuan pembelajaran yang ingin dicapai setelah proses pembelajaran sehingga dapat tuntas seperti yang telah ditetapkan. Tetapi para ahli berpendapat bahwa tidak ada model pengajaran yang lebih baik dari model pengajaran yang lain.(Kardi dan Nur, 2000b : 13).

Model Direct Intruction merupakan suatu pendekatan mengajar yang dapat membantu siswa dalam mempelajari keterampilan dasar dan memperoleh informasi yang dapat diajarkan selangkah demi selangkah. Pendekatan mengajar ini sering disebut Model Pengajaran Langsung (Kardi dan Nur,2000a :2). Arends (2001:264) juga mengatakan hal yang sama yaitu :”A teaching model that is aimed at helping student learn basic skills and knowledge that can be taught in a step-by-step fashion. For our purposes here, the model is labeled the direct instruction model”. Apabila guru menggunakan model pengajaran langsung ini, guru mempunyai tanggung jawab untuk mengudentifikasi tujuan pembelajaran dan tanggung jawab yang besar terhadap penstrukturan isi/materi atau keterampilan, menjelaskan kepada siswa, pemodelan/mendemonstrasikan yang dikombinasikan dengan latihan, memberikan kesempatan pada siswa untuk berlatih menerapkan konsep atau keterampilan yang telah dipelajari serta memberikan umpan balik.Model pengajaran langsung ini dirancang khusus untuk menunjang proses belajar siswa yang berkaitan dengan pengetahuan prosedural dan pengetahuan deklaratif yang terstruktur dengan baik, yang dapat diajarkan dengan pola kegiatan yang bertahap, selangkah demi selangkah. Hal yang sama dikemukakan oleh Arends (1997:66) bahwa: “The direct instruction model was specifically designed to promote student learning of procedural knowledge and declarative knowledge that is well structured and can be taught in a step-by-step fashion.”

Prinsip pemilihan media pembelajaran

Oleh : Herdi Samito, SE  
SDI Al-Mufidah, Surabaya
Hasil seminar "Metode pembelajaran"


Prinsip-prinsip kegiatan belajar-mengajarPanduan prinsip-prinsip pembelajaran efektif
Pembelajaran efektif berkaitan langsung dengan keberhasilan pencapaian pengalaman belajarPembelajaran efektif menguatkan praktek dalam tindakanPembelajaran efektif mengintegrasikan komponen-komponen kurikulum intiPembelajaran efektif bersifat dinamis dan dapat membangkitkan kegairahanPembelajaran efektif merupakan perpaduan antara seni dan ilmu tentang pengajaranPembelajaran efektif membutuhkan pemahaman komprehensif tentang siklus pembelajaran Pembelajaran efektif dapat menemukan ekspresi terbaiknya ketika guru berkolaborasi untuk mengembangkan, mengimplementasikan, dan menemukan bentuk praktek mengajar yang profesional


GURU, PESERTA DIDIK, DAN PEMBELAJARAN

  • Peran Guru :
    memperhatikan dan bersikap positif;
    mempersiapkan baik isi materi pelajaran maupun praktek pembelajarannya;
    memiliki ekspektasi yang tinggi terhadap siswanya;
    memiliki sensitivitas dan sadar akan adanya hubungan antara guru, siswa, serta tugas masing-masing;
    konsisten dan memberikan umpan balik positif kepada siswa.
    Peran Siswa :
    tertarik pada topik yang sedang dibahas;
    dapat melihat relevansi topik yang sedang dibahas;
    merasa aman dalam lingkungan sekolah;
    terlibat dalam pengambilan keputusan belajarnya;
    memiliki motivasi;
    melihat hubungan antara pendekatan pembelajaran yang digunakan dengan pengalaman belajar yang akan dicapai.
  • Tugas pembelajaran :
    spesifik dan dapat dikelola dengan baik
    kemampuan yang dapat dicapai dan menarik bagi siswa
    secara aktif melibatkan siswa
    bersifat menantang dan relevan bagi kebutuhan siswa
    Variabel-variabel dalam memilih bentuk pembelajaran
    Sejumlah variabel sebaiknya dijadikan pertimbangan ketika guru menyeleksi model pembelajaran, strategi, dan metode-metode yang akan digunakan. Variabel-variabel tersebut di antaranya :
    hasil dan pengalaman belajar siswa yang diinginkan;
    urutan pembelajaran (sequence) yang selaras : deduktif atau induktif;
    tingkat pilihan dan tanggung jawab siswa (degree);
    pola interaksi yang memungkinkan;
    keterbatasan praktek pembelajaran yang ada.




  • KERANGKA KERJA PENGAJARAN

    Model-model Pembelajaran
    Model menggambarkan tingkat terluas dari praktek pendidikan dan berisikan orientasi filosofi pembelajaran.
    Model digunakan untuk menyeleksi dan menyusun strategi pengajaran, metode, keterampilan, dan aktivitas siswa untuk memberikan tekanan pada salah satu bagian pembelajaran (topik konten).
    Joyce dan Weil (1986) mengidentifikasi empat model yakni (a) model proses informasi, (b) model personal, (c) model interaksi sosial, dan (d) model behavior.
    Strategi Pembelajaran
    Dalam setiap model terdapat beberapa strategi yang dapat digunakan.
    Menurut arti secara leksikal, strategi adalah rencana atau kebijakan yang
    dirancang untuk mencapai suatu tujuan.
    Dengan demikian strategi mengacu kepada pendekatan yang dapat dipakai oleh guru untuk mencapai tujuan pembelajaran.
    Strategi dikelompokkan menjadi strategi langsung (direct), strategi tidak langsung (indirect), strategi interaktif (interactive), strategi melalui pengalaman (experiential), dan strategi mandiri (independent).




  • Metode-metode Pembelajaran
    Metode digunakan oleh guru untuk mengkreasi lingkungan belajar dan menkhususkan aktivitas di mana guru dan siswa terlibat selama proses pembelajaran berlangsung.
    Biasanya metode digunakan melalui salah satu strategi, tetapi juga tidak tertutup kemungkinan beberapa metode berada dalam strategi yang bervariasi, artinya penetapan metode dapat divariasikan melalui strategi yang berbeda tergantung pada tujuan yang akan dicapai dan konten proses yang akan dilakukan dalam kegiatan pembelajaran.
    Keterampilan-keterampilan pembelajaran
    Keterampilan merupakan perilaku pembelajaran yang sangat spesifik.
    Di dalamnya terdapat teknik-teknik pembelajaran seperti teknik bertanya, diskusi, pembelajaran langsung, teknik menjelaskan dan mendemonstrasikan.
    Dalam keterampilan-keterampilan pembelajaran ini juga mencakup kegiatan perencanaan yang dikembangkan guru, struktur dan fokus pembelajaran, serta pengelolaan pembelajaran.






STRATEGI PENGAJARAN








1. Strategi Pembelajaran Langsung (direct instruction)
Strategi pembelajaran langsung merupakan strategi yang kadar berpusat pada gurunya paling tinggi, dan paling sering digunakan. Pada strategi ini termasuk di dalamnya metode-metode ceramah, pertanyaan didaktik, pengajaran eksplisit, praktek dan latihan, serta demonstrasi.
Strategi pembelajaran langsung efektif digunakan untuk memperluas informasi atau mengembangkan keterampilan langkah demi langkah














2.Strategi Pembelajaran Tidak Langsung (indirect instruction)
Pembelajaran tidak langsung memperlihatkan bentuk keterlibatan tinggi siswa dalam melakukan observasi, penyelidikan, penggambaran inferensi berdasarkan data, atau pembentukan hipotesis.
Dalam pembelajaran tidak langsung, peran guru beralih dari penceramah menjadi fasilitator, pendukung, dan sumber personal (resource person).Guru merancang lingkungan belajar, memberikan kesempatan siswa untuk terlibat, dan jika memungkinkan memberikan umpan balik kepada siswa ketika mereka melakukan inkuiri.
Strategi pembelajaran tidak langsung mensyaratkan digunakannya bahan-bahan cetak, non-cetak, dan sumber-sumber manusia.







3.Strategi Pembelajaran Interaktif (interactive instruction)
Strategi pembelajaran interaktif merujuk kepada bentuk diskusi dan saling berbagi di antara peserta didik.
Seaman dan Fellenz (1989) mengemukakan bahwa diskusi dan saling berbagi akan memberikan kesempatan kepada siswa untuk memberikan reaksi terhadap gagasan, pengalaman, pandangan, dan pengetahuan guru atau kelompok, serta mencoba mencari alternatif dalam berpikir.
Strategi pembelajaran interaktif dikembangkan dalam rentang pengelompokkan dan metode-metode interaktif.
Di dalamnya terdapat bentuk-bentuk diskusi kelas, diskusi kelompok kecil atau pengerjaan tugas berkelompok, dan kerjasama siswa secara berpasangan.







4.Strategi Belajar Melalui Pengalaman (experiential learning)
Strategi belajar melalui pengalaman menggunakan bentuk sekuens induktif, berpusat pada siswa, dan berorientasi pada aktivitas.
Penekanan dalam strategi belajar melalui pengalaman adalah pada proses belajar, dan bukan hasil belajar.
Guru dapat menggunakan strategi ini baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Sebagai contoh, di dalam kelas dapat digunakan metode simulasi, sedangkan di luar kelas dapat dikembangkan metode observasi untuk memperoleh gambaran pendapat umum.







5.Strategi Belajar Mandiri (independent study)
Strategi belajar mandiri merujuk kepada penggunaan metode-metode pembelajaran yang tujuannya adalah mempercepat pengembangan inisiatif individu siswa, percaya diri, dan perbaikan diri. Fokus strategi belajar mandiri ini adalah merencanakan belajar mandiri siswa di bawah bimbingan atau supervisi guru.
Belajar mandiri menuntut siswa untuk bertanggungjawab dalam merencanakan dan menentukan kecepatan belajarnya.







METODE PENGAJARAN

PENGEMBANGAN MEDIA
PENGERTIAN MEDIA
AECT : media sebagai bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan/informasi
Gagne : media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang untuk belajar
Briggs : media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar
NEA : media adalah bentuk komunikasi baik tercetak maupun audio visual serta peralatannya
MEDIA adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar mengajar terjadi
KEGUNAAN MEDIA
Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis
Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera
Mengatasi sikap pasif siswa menjadi lebih bergairah
Mengkondisikan munculnya persamaan persepsi dan pengalaman
PEMILIHAN MEDIA
CIRI UTAMA MEDIA YAKNI SUARA, VISUAL, GERAK
KLASIFIKASI MEDIAAudio visual gerak / diamVisual gerak / diamAudio Cetak
PERTIMBANGAN PEMILIHAN MEDIA
Tujuan yang ingin dicapai
Karakteristik siswa/sasaran
Jenis rangsangan belajar yang diinginkan (audio, visual, gerak)
Keadaan lingkungan setempat
Luasnya jangkauan yang ingin dilayani
Sumber : Internet dan kumpulan artikel

Berbagai Media Pembelajaran

Oleh : Fitriatus Shiyami
Guru kelas II
SDI AL-MUFIDAH, Surabaya
Hasil Diklat "Media Pembelajaran"


Media pembelajaran banyak jenis dan macamnya. Dari yang palng sederhana dan murah hingga yang canggih dan mahal. Ada yang dapat dibuat oleh guru sendiri dan ada yang diproduksi pabrik. Ada yang sudah tersedia di lingkungan untuk langsung dimanfaatkan dan ada yang sengaja dirancang.

Berbagai sudut pandang untuk menggolongkan jenis-jenis media.
Rudy Bretz (1971) menggolongkan media berdasarkan tiga unsur pokok (suara, visual dan gerak):
1. Media audio
2. Media cetak
3. Media visual diam
4. Media visual gerak
5. Media audio semi gerak
6. Media visual semi gerak
7. Media audio visual diam
8. Media audio visual gerak

Anderson (1976) menggolongkan menjadi 10 media:
1. audio : Kaset audio, siaran radio, CD, telepon
2. cetak : buku pelajaran, modul, brosur, leaflet, gambar
3. audio-cetak : kaset audio yang dilengkapi bahan tertulis
4. proyeksi visual diam : Overhead transparansi (OHT), film bingkai (slide)
5. proyeksi audio visual diam : film bingkai slide bersuara
6. visual gerak : film bisu
7. audio visual gerak : film gerak bersuara, Video/VCD, Televisi
8. obyek fisik : Benda nyata, model, spesimen
9. manusia dan lingkungan : guru, pustakawan, laboran
10. komputer : CAI

Schramm (1985) menggolongkan media berdasarkan kompleksnya suara, yaitu: media kompleks (film, TV, Video/VCD,) dan media sederhana (slide, audio, transparansi, teks). Selain itu menggolongkan media berdasarkan jangkauannya, yaitu media masal (liputannya luas dan serentak / radio, televisi), media kelompok (liputannya seluas ruangan / kaset audio, video, OHP, slide, dll), media individual (untuk perorangan / buku teks, telepon, CAI).
Henrich, dkk menggolongkan:
1. media yang tidak diproyeksikan
2. media yang diproyeksikan
3. media audio
4. media video
5. media berbasis komputer
6. multi media kit.
Pada artikel ini, media akan diklasifikasikan menjadi media visual, media audio, dan media audio-visual.


A. MEDIA VISUAL
1. Media yang tidak diproyeksikan
Media realia adalah benda nyata. Benda tersebut tidak harus dihadirkan di ruang kelas, tetapi siswa dapat melihat langsung ke obyek. Kelebihan dari media realia ini adalah dapat memberikan pengalaman nyata kepada siswa. Misal untuk mempelajari keanekaragaman makhluk hidup, klasifikasi makhluk hidup, ekosistem, dan organ tanaman.
Model adalah benda tiruan dalam wujud tiga dimensi yang merupakan representasi atau pengganti dari benda yang sesungguhnya. Penggunaan model untuk mengatasi kendala tertentu sebagai pengganti realia. Misal untuk mempelajari sistem gerak, pencernaan, pernafasan, peredaran darah, sistem ekskresi, dan syaraf pada hewan.
Media grafis tergolong media visual yang menyalurkan pesan melalui simbol-simbol visual. Fungsi dari media grafis adalah menarik perhatian, memperjelas sajian pelajaran, dan mengilustrasikan suatu fakta atau konsep yang mudah terlupakan jika hanya dilakukan melalui penjelasan verbal. Jenis-jenis media grafis adalah:
1) gambar / foto: paling umum digunakan
2) sketsa: gambar sederhana atau draft kasar yang melukiskan bagian pokok tanpa detail. Dengan sketsa dapat menarik perhatian siswa, menghindarkan verbalisme, dan memperjelas pesan.
3) diagram / skema: gambar sederhana yang menggunakan garis dan simbol untuk menggambarkan struktur dari obyek tertentu secara garis besar. Misal untuk mempelajari organisasi kehidupan dari sel samapai organisme.
4) bagan / chart : menyajikan ide atau konsep yang sulit sehingga lebih mudah dicerna siswa. Selain itu bagan mampu memberikan ringkasan butir-butir penting dari penyajian. Dalam bagan sering dijumpai bentuk grafis lain, seperti: gambar, diagram, kartun, atau lambang verbal.
5) grafik: gambar sederhana yang menggunakan garis, titik, simbol verbal atau bentuk tertentu yang menggambarkan data kuantitatif. Misal untuk mempelajari pertumbuhan.

2. Media proyeksi
1. Transparansi OHP merupakan alat bantu mengajar tatap muka sejati, sebab tata letak ruang kelas tetap seperti biasa, guru dapat bertatap muka dengan siswa (tanpa harus membelakangi siswa). Perangkat media transparansi meliputi perangkat lunak (Overhead transparancy / OHT) dan perangkat keras (Overhead projector / OHP). Teknik pembuatan media transparansi, yaitu:
- Mengambil dari bahan cetak dengan teknik tertentu
- Membuat sendiri secara manual
2. Film bingkai / slide adalah film transparan yang umumnya berukuran 35 mm dan diberi bingkai 2X2 inci. Dalam satu paket berisi beberapa film bingkai yang terpisah satu sama lain. Manfaat film bingkai hampir sama dengan transparansi OHP, hanya kualitas visual yang dihasilkan lebih bagus. Sedangkan kelemahannya adalah beaya produksi dan peralatan lebih mahal serta kurang praktis. Untuk menyajikan dibutuhkan proyektor slide.

B. MEDIA AUDIO
1. Radio
Radio merupakan perlengkapan elektronik yang dapat digunakan untuk mendengarkan berita yang bagus dan aktual, dapat mengetahui beberapa kejadian dan peristiwa-peristiwa penting dan baru, masalah-masalah kehidupan dan sebagainya. Radio dapat digunakan sebagai media pembelajaran yang cukup efektif.
2. Kaset-audio
Yang dibahas disini khusus kaset audio yang sering digunakan di sekolah. Keuntungannya adalah merupakan media yang ekonomis karena biaya pengadaan dan perawatan murah.

C. MEDIA AUDIO-VISUAL
1. Media video
Merupakan salah satu jenis media audio visual, selain film. Yang banyak dikembangkan untuk keperluan pembelajaran, biasa dikemas dalam bentuk VCD.

2. Media komputer
Media ini memiliki semua kelebihan yang dimiliki oleh media lain. Selain mampu menampilkan teks, gerak, suara dan gambar, komputer juga dapat digunakan secara interaktif, bukan hanya searah. Bahkan komputer yang disambung dengan internet dapat memberikan keleluasaan belajar menembus ruang dan waktu serta menyediakan sumber belajar yang hampir tanpa batas.

PENGERTIAN DAN PEMAHAMAN MEDIA PEMBELAJARAN

Oleh : Herdi Samito, SE  
SDI AL- MUFIDAH, Surabaya
Hasil Diklat "media pembelajaran"


A. LATAR BELAKANG
Media pembelajaran merupakan salah satu komponen pembelajaran yang mempunyai peranan penting dalam Kegiatan Belajar Mengajar. Pemanfaatan media seharusnya merupakan bagian yang harus mendapat perhatian guru / fasilitator dalam setiap kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu guru / fasilitator perlu mempelajari bagaimana menetapkan media pembelajaran agar dapat mengefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran dalam proses belajar mengajar.
Pada kenyataannya media pembelajaran masih sering terabaikan dengan berbagai alasan, antara lain: terbatasnya waktu untuk membuat persiapan mengajar, sulit mencari media yang tepat, tidak tersedianya biaya, dan lain-lain. Hal ini sebenarnya tidak perlu terjadi jika setiap guru / fasilitator telah mempunyai pengetahuan dan ketrampilan mengenai media pembelajaran.

B. PERMASALAHAN
1. Apakah media pembelajaran?
2. Bagaimana manfaat media pembelajaran?

C. PEMBAHASAN
1. Arti media pembelajaran

Istilah media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari medium. Secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Pengertian umumnya adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan informasi dari sumber informasi kepada penerima informasi.
Media menurut AECT adalah segala sesuatu yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan. Sedangkan gagne mengartikan media sebagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang mereka untuk belajar. Briggs mengartikan media sebagai alat untuk memberikan perangsang bagi siswa agar terjadi proses belajar
Istilah pembelajaran lebih menggambarkan usaha guru untuk membuat belajar para siswanya. Kegiatan pembelajaran tidak akan berarti jika tidak menghasilkan kegiatan belajar pada para siswanya. Kegiatan belajar hanya akan berhasil jika si belajar secara aktif mengalami sendiri proses belajar. Seorang guru tidak dapat mewakili belajar siswanya. Seorang siswa belum dapat dikatakan telah belajar hanya karena ia sedang berada dalam satu ruangan dengan guru yang sedang mengajar.
Pekerjaan mengajar tidak selalu harus diartikan sebagai kegiatan menyajikan materi pelajaran. Meskipun penyajian materi pelajaran memang merupakan bagian dari kegiatan pembelajaran, tetapi bukanlah satu-satunya. Masih banyak cara lain yang dapat dilakukan guru untuk membuat siswa belajar. Peran yang seharusnya dilakukan guru adalah mengusahakan agar setiap siswa dapat berinteraksi secara aktif dengan berbagai sumber balajar yang ada.
Media pembelajaran adalah media yang digunakan dalam pembelajaran, yaitu meliputi alat bantu guru dalam mengajar serta sarana pembawa pesan dari sumber belajar ke penerima pesan belajar (siswa). Sebagai penyaji dan penyalur pesan, media belajar dalam hal-hal tertentu bisa mewakili guru menyajiakan informasi belajar kepada siswa. Jika program media itu didesain dan dikembangkan secara baik, maka fungsi itu akan dapat diperankan oleh media meskipun tanpa keberadaan guru.
Peranan media yang semakin meningkat sering menimbulkan kekhawatiran pada guru. Namun sebenarnya hal itu tidak perlu terjadi, masih banyak tugas guru yang lain seperti: memberikan perhatian dan bimbingan secara individual kepada siswa yang selama ini kurang mendapat perhatian. Kondisi ini akan teus terjadi selama guru menganggap dirinya merupakan sumber belajar satu-satunya bagi siswa. Jika guru memanfaatkan berbagai media pembelajaran secara baik, guru dapat berbagi peran dengan media. Peran guru akan lebih mengarah sebagai manajer pembelajaran dan bertanggung jawab menciptakan kondisi sedemikian rupa agar siswa dapat belajar. Untuk itu guru lebih berfubgsi sebagai penasehat, pembimbing, motivator dan fasilitator dalam Kegiatan Belajar mengajar.

2. Manfaat media pembelajaran

Secara umum manfaat media pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara guru dengan siswa sehingga kegiatan pembelajaran lebih afektif dan efisien. Sedangkan secara lebih khusus manfaat media pembelajaran adalah:
1. Penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan
Dengan bantuan media pembelajaran, penafsiran yang berbeda antar guru dapat dihindari dan dapat mengurangi terjadinya kesenjangan informasi diantara siswa dimanapun berada.

2. Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik
Media dapat menampilkan informasi melalui suara, gambar, gerakan dan warna, baik secara alami maupun manipulasi, sehingga membantu guru untuk menciptakan suasana belajar menjadi lebih hidup, tidak monoton dan tidak membosankan.

3. Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif
Dengan media akan terjadinya komukasi dua arah secara aktif, sedangkan tanpa media guru cenderung bicara satu arah.

4. Efisiensi dalam waktu dan tenaga
Dengan media tujuan belajar akan lebih mudah tercapai secara maksimal dengan waktu dan tenaga seminimal mungkin. Guru tidak harus menjelaskan materi ajaran secara berulang-ulang, sebab dengan sekali sajian menggunakan media, siswa akan lebih mudah memahami pelajaran.

5. Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa
Media pembelajaran dapat membantu siswa menyerap materi belajar lebih mandalam dan utuh. Bila dengan mendengar informasi verbal dari guru saja, siswa kurang memahami pelajaran, tetapi jika diperkaya dengan kegiatan melihat, menyentuh, merasakan dan mengalami sendiri melalui media pemahaman siswa akan lebih baik.

6. Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja
Media pembelajaran dapat dirangsang sedemikian rupa sehingga siswa dapat melakukan kegiatan belajar dengan lebih leluasa dimanapun dan kapanpun tanpa tergantung seorang guru.Perlu kita sadari waktu belajar di sekolah sangat terbatas dan waktu terbanyak justru di luar lingkungan sekolah.

7. Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses belajar
Proses pembelajaran menjadi lebih menarik sehingga mendorong siswa untuk mencintai ilmu pengetahuan dan gemar mencari sendiri sumber-sumber ilmu pengetahuan.

8. Mengubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif
Guru dapat berbagi peran dengan media sehingga banyak mamiliki waktu untuk memberi perhatian pada aspek-aspek edukatif lainnya, seperti membantu kesulitan belajar siswa, pembentukan kepribadian, memotivasi belajar, dan lain-lain

D. KESIMPULAN
Media adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan informasi dari sumber informasi kepada penerima informasi. Sedangkan pembelajaran adalah usaha guru untuk menjadikan siswa melakukan kegiatan belajar. Dengan demikian media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan informasi dari guru ke siswa sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa dan pada akhirnya dapat menjadikan siswa melakukan kegiatan belajar. Manfaat media pembelajaran tersebut adalah: penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan, proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik, proses pembelajaran menjadi lebih interaktif, efisiensi dalam waktu dan tenaga, meningkatkan kualitas hasil belajar siswa, memungkinkan proses belajar dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja, menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses belajar serta mengubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif.

Membuat Media Pembelajaran Interaktif dengan Piranti Lunak Presentasi

Oleh : Chusnul Azizah, S.Sos.I
SDI AL-MUFIDAH
Hasil "Training MS. Power Point"


Sebuah piranti lunak yang memberikan banyak sekali manfaat bagi pembelajaran bahasa. Dua keuntungan pokok dari piranti lunak ini adalah:
(a) tersedia di semua komputer berprogram Microsoft Office;
(b) dapat dikembangkan oleh orang yang buta program komputer.
Meskipun piranti lunak ini mudah dan sederhana namun dapat memberikan manfaat yang besar bagi pembelajaran bahasa. Piranti lunak ini dapat menampilkan teks, gambar, suara, dan video. Dengan demikian, piranti lunak ini bisa mengakomodasi semua kegiatan pembelajaran bahasa interaktif seperti mendengarkan, membaca, menulis dan juga bermain language games. Tampilan yang dihasilkan dari piranti lunak ini bisa semenarik program yang dibangun dengan piranti lunak yang canggih.

A. Pembelajaran Bahasa

Pembelajaran bahasa asing adalah sebuah proses yang kompleks dengan berbagai fenomena yang pelik sehingga tidak mengherankan kalau hal ini bisa mempunyai arti yang berbeda-beda bagi setiap orang (Ellis, 1994). Pembelajaran ini dipengaruhi beberapa faktor. Faktor-faktor utama yang berkaitan erat dengan pemerolehan bahasa asing adalah bahasa pembelajar, faktor eksternal pembelajar, faktor internal pembelajar, dan pembelajar sebagai individu.
Bahasa pembelajar adalah salah satu gejala yang banyak diamati para peneliti untuk melihat pemerolehan bahasa asing. Salah satu gejala dari bahasa pembelajar ini misalnya adalah kesalahan. Dengan mengamati kesalahan yang ada dapat dilihat proses pemerolehan bahasa seseorang yang pada gilirannya pendekatan pembelajaran atau pengajaran tertentu dapat diterapkan.
Faktor di luar ataupun di dalam pembelajr sendiri adalah aspek yang tidak kalah pentingnya untuk dapat memahami pemerolehan bahasa. Faktor di luar pembelajar misalnya adalah lingkungan dan interaksi. Dua faktor ini sangat mempengaruhi perkembangan pemerolehan bahasa asing. Sedangkan faktor internal dari pembelajar diantaranya adalah pengaruh dari bahasa pertama atau bahasa lain. Faktor lain yang tak kalah pentingnya adalah pembelajar sendiri sebagai seorang individu. Setiap pembelajar tentu mempunyai perbedaan dengan pembelajar lain. Mereka mempunyai strategi pembelajaran yang berbeda.
Media pembelajaran interaktif adalah sebuah media yang dibuat guna memenuhi berbagai kebutuhan pembelajar bahasa asing pada waktu salah satu atau semua faktor yang mempengaruhi pemerolehan bahasa kedua ini sulit didapatkan.

B. Media Pembelajaran

Media adalah sebuah alat yang mempunyai fungsi menyampaikan pesan (Bovee, 1997). Media pembelajaran adalah sebuah alat yang berfungsi untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Pembelajaran adalah sebuah proses komunikasi antara pembelajar, pengajar dan bahan ajar. Komunikasi tidak akan berjalan tanpa bantuan sarana penyampai pesan atau media.
Bentuk-bentuk stimulus bisa dipergunakan sebagai media diantaranya adalah hubungan atau interaksi manusia; realia; gambar bergerak atau tidak; tulisan dan suara yang direkam. Kelima bentuk stimulus ini akan membantu pembelajar mempelajari bahasa asing. Namun demikian tidaklah mudah mendapatkan kelima bentuk itu dalam satu waktu atau tempat.
Tehnologi komputer adalah sebuah penemuan yang memungkinkan menghadirkan beberapa atau semua bentuk stimulus di atas sehingga pembelajaran bahasa asing akan lebih optimal. Namun demikian masalah yang timbul tidak semudah yang dibayangkan. Pengajar adalah orang yang mempunyai kemampuan untuk merealisasikan kelima bentuk stimulus tersebut dalam bentuk pembelajaran. Namun kebanyakan pengajar tidak mempunyai kemampuan untuk menghadirkan kelima stimulus itu dengan program komputer sedangkan pemrogram komputer tidak menguasai pembelajaran bahasa.
Jalan keluarnya adalah merealisasikan stimulus-stimulus itu dalam program komputer dengan menggunakan piranti lunak yang mudah dipelajari sehingga dengan demikian para pengajar akan dengan mudah merealisasikan ide-ide pengajarannya.
Media pembelajaran yang baik harus memenuhi beberapa syarat. Media pembelajaran harus meningkatkan motivasi pembelajar. Penggunaan media mempunyai tujuan memberikan motivasi kepada pembelajar. Selain itu media juga harus merangsang pembelajar mengingat apa yang sudah dipelajari selain memberikan rangsangan belajar baru. Media yang baik juga akan mengaktifkan pembelajar dalam memberikan tanggapan, umpan balik dan juga mendorong mahasiswa untuk melakukan praktek-praktek dengan benar.
Ada beberapa kriteria untuk menilai keefektifan sebuah media. Hubbard mengusulkan sembilan kriteria untuk menilainya (Hubbard, 1983). Kreteria pertamanya adalah biaya. Biaya memang harus dinilai dengan hasil yang akan dicapai dengan penggunaan media itu. Kriteria lainnya adalah ketersedian fasilitas pendukung seperti listrik, kecocokan dengan ukuran kelas, keringkasan, kemampuan untuk dirubah, waktu dan tenaga penyiapan, pengaruh yang ditimbulkan, kerumitan dan yang terakhir adalah kegunaan. Semakin banyak tujuan pembelajaran yang bisa dibantu dengan sebuah media semakin baiklah media itu.
Kriteria di atas lebih diperuntukkan bagi media konvensional. Thorn mengajukan enam kriteria untuk menilai multimedia interaktif (Thorn, 1995). Kriteria penilaian yang pertama adalah kemudahan navigasi. Sebuah program harus dirancang sesederhana mungkin sehingga pembelajar bahasa tidak perlu belajar komputer lebih dahulu. Kriteria yang kedua adalah kandungan kognisi, kriteria yang lainnya adalah pengetahuan dan presentasi informasi. Kedua kriteria ini adalah untuk menilai isi dari program itu sendiri, apakah program telah memenuhi kebutuhan pembelajaran si pembelajar atau belum. Kriteria keempat adalah integrasi media di mana media harus mengintegrasikan aspek dan ketrampilan bahasa yang harus dipelajari. Untuk menarik minat pembelajar program harus mempunyai tampilan yang artistik maka estetika juga merupakan sebuah kriteria. Kriteria penilaian yang terakhir adalah fungsi secara keseluruhan. Program yang dikembangkan harus memberikan pembelajaran yang diinginkan oleh pembelajar. Sehingga pada waktu seorang selesai menjalankan sebuah program dia akan merasa telah belajar sesuatu.

C. Pembelajaran Bahasa dengan Komputer

Komputer telah mulai diterapkan dalam pembelajaran bahasa mulai 1960 (Lee, 1996). Dalam 40 tahun pemakaian komputer ini ada berbagai periode kecenderungan yang didasarkan pada teori pembelajaran yang ada. Periode yang pertama adalah pembelajaran dengan komputer dengan pendekatan behaviorist. Periode ini ditandai dengan pembelajaran yang menekankan pengulangan dengan metode drill dan praktek. Periode yang berikutnya adalah periode pembelajaran komukatif sebagai reaksi terhadap behaviorist. Penekanan pembelajaran adalah lebih pada pemakaian bentuk-bentuk tidak pada bentuk itu sendiri seperti pada pendekatan behaviorist.
Periode atau kecenderungan yang terakhir adalah pembelajaran dengan komputer yang integratif. Pembelajaran integratif memberi penekan pada pengintegrasian berbagai ketrampilan berbahasa, mendengarkan, berbicara, menulis dan membaca dan mengintegrasikan tehnologi secara lebih penuh pada pembelajaran.
Lee merumuskan paling sedikit ada delapan alasan pemakaian komputer sebagai media pembelajaran (Lee, 1996) Alasan-alasan itu adalah: pengalaman, motivasi, meningkatkan pembelajaran, materi yang otentik, interaksi yang lebih luas, lebih pribadi, tidak terpaku pada sumber tunggal, dan pemahaman global.
Dengan tersambungnya komputer pada jaringan internet maka pembelajar akan mendapat pengalaman yang lebih luas. Pembelajar tidak hanya menjadi penerima yang pasif melainkan juga menjadi penentu pembelajaran bagi dirinya sendiri. Pembelajaran dengan komputer akan memberikan motivasi yang lebih tinggi karena komputer selalu dikaitkan dengan kesenangan, permainan dan kreativitas. Dengan demikian pembelajaran itu sendiri akan meningkat.
Pembelajaran dengan komputer akan memberi kesempatan pada pembelajar untuk mendapat materi pembelajaran yang otentik dan dapat berinteraksi secara lebih luas. Pembelajaran pun menjadi lebih bersifat pribadi yang akan memenuhi kebutuhan strategi pembelajaran yang berbeda-beda.
Di samping kelebihan dan keuntungan dari pembelajaran dengan komputer tentu saja ada kekurangan dan kelemahannaya. Hambatan pemakaian komputer sebagai media pembelajaran antara lain adalah: hambatan dana, ketersediaan piranti lunak dan keras komputer, keterbatasan pengetahuan tehnis dan teoris dan penerimaan terhadap tehnologi.
Dana bagi penyediaan komputer dengan jaringannya cukup mahal demikian untuk piranti lunak dan kerasnya. Media pembelajaranpun kurang berkembang karena keterbatasan pengetahuan tehnis dari pengajar atau ahli pengajaran dan keterbatasan pengetahuan teoritis pembelajaran bahasa dari para pemrogram.

D. Microsoft Powerpoint 2000

Microsoft Powerpoint 2000 adalah program aplikasi presentasi yang merupakan salah satu program aplikasi di bawah Microsoft Office. Keuntungan terbesar dari program ini adalah tidak perlunya pembelian piranti lunak karena sudah berada di dalam Microsoft Office. Jadi pada waktu penginstalan program Microsoft Office dengan sendirinya program ini akan terinstal. Hal ini akan mengurangi beban hambatan pengembangan pembelajaran dengan komputer seperti dikemukakan oleh Lee.
Keuntungan lain dari program ini adalah sederhananya tampilan ikon-ikon. Ikon-ikon pembuatan presentasi kurang lebih sama dengan ikon-ikon Microsoft Word yang sudah dikenal oleh kebanyakan pemakai komputer. Pemakai tidak harus mempelajari bahasa pemrograman. Dengan ikon yang dikenal dan pengoprasian tanpa bahasa program maka hambatan lain dari pembelajaran dengan komputer dapat dikurangi yaitu hanbatan pengetahuan tehnis dan teori. Pengajar atau ahli bahasa dapat membuat sebuah program pembelajaran bahasa tanpa harus belajar bahasa komputer terlebih dahulu.
Meskipun program aplikasi ini sebenarnya merupakan program untuk membuat presentasi namun fasilitas yang ada dapat dipergunakan untuk membuat program pembelajaran bahasa. Program yang dihasilkanpun akan cukup menarik. Keuntungan lainnya adalah bahwa program ini bisa disambungkan ke jaringan internet.

1. Memasukkan Teks, Gambar, Suara dan Video

Fasilitas yang penting dari program apliokasi ini adalah fasilitas untuk menampilkan teks. Dengan fasilitas ini pembuat program bisa menampilkan berbagai teks untuk berbagai keperluan misalnya untuk pembelajaran menulis, membaca atau pembelajaran yang lain.
Cara memasukan teks ke dalam program aplikasi ini cukuip sederhana. Sesudah pemakai menghidupkan komputer dan masuk program Power point 2000 dan sesudah memilih jenis tampilan layar maka pemakai dapat menekan menu insert sesudah itu akan muncul berbagai pilihan. Salah satu pilihan itu adalah insert textbox. Tekan menu ini dan akan muncul kotak teks di dalam tampilan presentasi. Langkah berikutnya adalah mengkopi teks yang ingin dimasukkan dan kemudian menempelkannya (paste) pada kotak yang tersedia. Apabila tidak ingin mengkopi bisa juga menulis langsung dalan kotak teks yang sudah tersedia.
Untuk memasukan gambar langkahnyapun sama dengan cara memasukkan teks. Pertama tekan menu insert sesudah itu pilih menu insert picture. Sesudah menu ini dipilih akan muncul dua pilihan from file ... dan from clip art... Apabila pemrogram ingin memasukkan gambar dari file maka tekan pilihan pertama dan apabila ingin memakai gambar dari clip art yang sudah ada di komputer maka tekan pilihan yang kedua.
Suara dan video merupakan dua fasilitas yang disediakan oleh Microsoft Powerpoint 2000 yang sangat mendukung pemrograman pembelajaran bahasa. Untuk memasukkan video tekan menu insert dan selanjutnya tekan menu movies and sounds. Maka akan muncul dua pilihan untuk masing-masing. Untuk suara (sounds) akan muncul sounds from file dan sounds from Gallery demikian pula untuk movies akan muncul pilihan Movies from file atau Movies from Gallery. Pemrogram tinggal memilih jenis file yang akan dimasukkan.

2. Membuat tampilan menarik

Tampilan yang manarik akan meningkatkan minat dan motivasi pembelajar untuk menjalankan program. Ada beberapa fasilitas yang disediakan untuk membuat tampilan menarik. Fasilitas yang pertama adalah background. Background akan memperindah tampilan program. Ada beberapa jenis background yang ditawarkan, yang pertama adalah dengan memberi warna, yang kedua dengan memberi tekstur dan yang ketiga adalah memasang gambar dari file sendiri.
Langkah pemasangan background adalah dengan menekan menu format dan kemudian menekan menu background. Sesudah itu akan muncul pilihan background fill, more color dan fill effects. Apabila pemrogram ingin memilih warna yang sudah ada maka tekan apply, apabila ingin memilih warna sendiri tekan more color, pilih warna dan tekan apply, dan apabila ingin memberi tekstur atau gambar sendiri maka tekan fill effects, pilih tekstur atau gambar dan tekan apply.
Fasilitas lain yang akan membuat tampilan lebih menarik adalah fasilitas animasi. Dengan fasilitas ini gambar-gambar dan teks akan muncul ke layar dengan cara tampil yang bervariasi. Fasilitas animasi ini memungkinkan gambar atau objek lain tampil dari arah yang berbeda atau dengan cara yang berbeda. Objek bisa melayang dari atas, bawah, kanan, kiri, atau dari sudut. Objek juga bisa muncul dari tengah atau dari pinggir. Dengan sedikit kreatifitas fasilitas ini bisa menghasilkan language games yang menarik.
Pembuatan animasi dimulai dengan memilih objek yang akan dibuat animasi dengan cara mengklik objek itu. Sesudah itu pilih menu Slide Show dan kemudian memilih menu Custom Animation. Sesudah menekan menu itu akan muncul berbagai pilihan diantaranya order and timing untuk mengatur urutan dan waktu tampil ke layar dan juga pilihan effects untuk mengatur efek yang diinginkan.

3. Membuat Hyperlink

Fasilitas ini sangat penting dan sangat mendukung pembelajaran bahasa karena dengan hyperlink program bisa terhubung ke program lain atau ke jaringan internet. Hyperlink atau hubungan dalam satu program akan memungkinkan programer memberikan umpan balik secara langsung terhadap proses pembelajaran. Hubungan dengan program lain akan memperkaya fasilitas yang mendukung pembelajaran dan hubungan dengan internet akan membuka berbagai kemungkinan pembelajaran yang lebih luas, pribadi dan otentik.
Langkah pembuatan hyuperlink adalah dengan memilih objek yang akan kita link ke program lain atau internet. Sesudah kita memilih objek kita mengklik menu insert dan kemudian mengklik menu hyperlink maka akan muncul dialog box dan kemudian kita menuliskan alamat yang dituju misalnya sebuah file atau sebuah situs web dan kemudian mengklik OK maka objek itu akan tersambung ke alamat yang ditulis. Cara yang kedua adalah melalui menu slide show dan kemudian menekan action settings, sesudah itu akan muncul dialog box. Dengan mengisikan alamat dan mengklik OK maka objek akan tersambung ke alamat yang diinginkan.
Fasilitas-fasilitas diatas adalah fasilitas utama dalam pengembangan materi pembelajaran bahasa dengan Microsoft Powerpoint 2000. Fasilitas yang lain adalah fasilitas tambahan untuk membuat tampilan program lebih menarik dan mudah digunakan.

E. Mengembangkan Pembelajaran Ketrampilan Berbahasa dengan Microsoft Powerpoint 2000

Pengembangan materi pembelajaran khususnya mendengarkan dan membaca dapat dikembangkan secara mudah dengan program ini. Materi pembelajaran bahasa yang dihasilkan oleh program aplikasi inipun cukup menarik, khususnya materi pembelajaran yang berupa permainan.

1. Membaca
Fasilitas menampilkan teks dalam program aplikasi ini memungkinkan pembuatan materi pembelajaran ketrampilan membaca dengan mudah. Pembuat program bisa memasukan teks dalam slide pertama, kemudian memasukan latihan dlam slide kedua dan umpan balik latihan dalam slide berikutnya. Untuk memperindah tampilan teks-teks bacaan juga bisa dilengkapi dengan berbagai gambar. Apabila pembuat ingin memberikan materi pembelajaran yang lebih otentik maka bisa diberikan satu alamat situs web. Pembelajar akan membaca teks di situs itu kemudian kembali ke program dan mengerjakan latihan yang ada dan kemudian melihat slide umpan balik.

2. Mendengarkan
Dengan adanya fasilitas memasukkan suara dan video maka pembelajaran ketrampilan mendengarkan mempunyai lebih banyak pilihan variasi. Pemrogram bisa membuat bahan pembelajaran dengan video ataupun audio. Seperti halnya pada membaca materi pembelajaran, latihan-latihan dan umpan balik dapat diberikan di slide-slide yang berbeda. Fasilitas hyperlink yang memungkinkan program dihubungkan dengan jaringan internet akan memperkaya penyediaan bahan pembelajaran.

3. Menulis dan Berbicara
Keterbatasan program aplikasi ini adalah pada umpan balik yang berupa tulisan. Program ini tidak mempunyai fasilitas yang memungkinkan pembelajar memberikan umpan balik dalam bentuk tulisan atau suara. Namun demikian keterbatasan program dalam menyediakan fasilitas untuk umpan balik suara ini bisa diatasi dengan strategi pembelajaran gabungan, yaitu menggabungkan pembelajaran mandiri dan berpasangan. Sesudah menjalankan program komputer pembelajar diberi tugas untuk berinteraksi dengan pembelajar yang lain.
Sedangkan untuk mengatasi keterbatasan dalam memberika umpan balik berupa tulisan dapat diatasi dengan mempergunakan fasilitas hyperlink. Pada waktu ada tugas menulis pembelajar dihubungan dengan program yang mempunyai fasilitas menulis seperti Microsoft Word misalnya.

F. Membuat Permainan

Fasilitas-fasilitas yang ada diatas juga sangat mendukung pengembangan bahan pembelajaran yang berupa permainan. Permainan yang ketrampilan yang menyerupai hangman atau mine sweep dapat dikembangkan dengan program aplikasi ini demikian pula permainan yang mengandalkan kecepatan.
Tiap-tiap permainan yang dibuat tentu saja harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran. Permainan penyapu ranjau (mine sweep) misalnya dapat dipakai untuk memfasilitasi pembelajaran kosa kata, sistem verba bahasa Indonesia atau pembelajaran kata depan.

G. Keterbatasan Program

Selain keunggulan yang telah dikemukakan program aplikasi ini mempunyai beberapa keterbatasan. Keterbatasan utamanya ialah pembelajar tidak bisa berinteraksi langsung untuk menuliskan komentar ataupun menjawab pertanyaan yang ada. Fasilitas yang ada hanya memfasilitasi tanggapan dalam bentuk pilihan.
Namun dengan keterbatasan ini program ini tetap menawarkan fasilitas yang cukup untuk membuat sebuah program pembelajaran bahasa dengan mudah dengan hasil yang menarik. Selamat mencoba.


References

Bovee, Courland. 1997. Business Communication Today, Prentice Hall: New York.
Brown, H. Douglas. 1994. Principles of Language Learning and Teaching, Prentice Hall Regents: New Jersey.
Davis, Ben. 1991. Teaching with Media, a paper presented at Technology and Education Conference in Athens, Greece.
Elliot, Stephen N et al,. 1996. Educational Psychology, Brown and Benchmark: Dubuque, Iowa.
Hubbard, Peter et al. 1983. A Training Course for TEFL, Oxford University Press: Oxford.
Hunter, Lawrence. 1996. CALL: Its Scope and Limits, The Internet TESL Journal, Vol. II, No.6, June 1996, http:/www.aitech.ac.jp/~iteslj/
Idris, Nuny S. 1999. Ragam Media Dalam Pembelajaran BIPA. A Paper presented at KIPBIPA III, Bandung.
Jonassen, David H. 1996. Computer as a Mindtools for Schools. Prentice Hall. New Jersey.
Kemp, Ferrod E. 1980. Planning and Producing Audiovisual Materials. Harper and Row: New York.
Lee, Kwuang-wu. 2000. English Teachers’ Barriers to the Use of Computer-assisted Language Learning. The Internet TESL Journal, Vol. VI, No. 12, December 2000. http:/www.aitech.ac.jp/~iteslj/
Schocolnik, Miriam. 1999. Using Presentation Software to Enhance Language Learning. The Internet TESL Journal, Vol. V, No.3, March 1999, http:/www.aitech.ac.jp/~iteslj/

Jumat, 03 April 2009

PERSYARATAN PESERTA SERTIFIKASI KUOTA 2009

PESYARATAN PESERTA SERTIFIKASI KUOTA 2009
Oleh : Herdi Samito, SE 
hasil sosialisasi "Penyusunan portofolio 2009"
SDI Al-mufidah


Persyaratan Peserta
Uji Kompetensi Melalui Portopolio
a. Guru tetap yang diangkat oleh pemerintah, pemerintah daerah, penyelenggara pendidikan, atau satuan pendidikan. (1) Memiliki masa kerja sebagai guru tetap (PNS atau bukan PNS) minimal 4 tahun; (2) Guru yang diangkat dalam jabatan pengawas satuan pendidikan; (3) Yang belum memiliki kualifikasiakademik S-1/D-IV Apabila sudah; (A) mencapai usia 50 tahun dan mempunyai pengalaman kerja 20 tahun sebagai guru, atau (B) mempunyai golongan IV/a atau memenuhi angka kredit kumulatif setara dengan golongan IV/a; 1. Guru masih aktif mengajar di sekolah di bawah binaan Departemen Pendidikan Nasional, 2. Belum memasuki usia 60 tahun, dan 3. Memiliki atau dalam proses pengajuan nomor unik pendidik dan tenaga kependidikan (NUPTK)
b. Guru Yang Diberi Sertifikat Secara Langsung; (a) Gurut tetap yang diangkat oleh pemerintah, pemerintah daerah, penyelenggara pendidikan, atau satuan pendidikan, (b) Guru dan guru yang diangkat dalam jabatan pengawas satuan pendidikan yang memiliki golongan serendah-rendahnya IV/c atau yang memenuhi angka kredit kumulatif setara dengan golongan IV/c, (c) Guru masih aktif mengajar di sekolah di bawah binaan Departemen Pendidikan Nasional, (d) Belum memasuki usia 60 tahun, dan (e) Memiliki atau dalam proses pengajuan nomor unik pendidik dan tenaga kependidikan (NUPTK)

Prioritas Penetapan Peserta
Prioritas ; (A) Guru dan kepala sekolah yang telah memenuhi persyaratan dan berprestasi peringkat 1 tingkat provinsi dan peringkat 1, 2 dan 3 tingkat nasional, dan guru yang mendapat penghargaan internacional, (B) Guru yang diangkat dalam jabatan pengawas satuan pendidikan yang telah memenuhi persyaratan, semuanya didaftarkan sebagai peserta sertifikasi guru tahun 2009, dan (C) Guru yang berkualitas akademik S-2/S-3 dan sekurang-kurangnya olongan IV/b atau yang memenuhi angka kredit kumulatif setara dengan golongan IV/b, dan guru yang memiliki golongan serendah-rendahnya IV/c atau yang memenuhi angka kredit kumulatif setara dengan golongan.
Sisa kuota setelah dikurangi peserta prioritas ditetapkan berdasarkan urutan prioritas sbb :
- Masa kerja sebagai guru : Dihitung sejak yang bersangkutan bekerja sebagai guru tetap baik sebagai PNS maupun bukan PNS
- Usia : Dihitung berdasarkan tanggal, bulan, dan tahun kelahiran yang tercantum dalam akta kelahiran atau bukti lain yang sah
- Pangkat/golongan : Pangkat/golongan terakhir yang dimiliki guru saat dicalonkan sebagai peserta sertifikasi. Kriteria ini khusus untuk guru PNS atau guru bukan PNS yang telah memiliki SK Inpassing.
- Beban mengajar : Jumlah jam mengajar tatap muka per minggu yang diemban oleh guru saat didaftarkan sebagai peserta sertifikasi guru.
- Tugas tambahan : Jabatan atau tugas yang diemban oleh guru pada saat guru yang besangkutan diusulkan sebagai calon peserta sertifikasi, misalnya kepala sekolah. Wakil kepala sekolah, ketua program/jurusan dll.
- Prestasi kerja : Prestasi akademik dan atau non akademik yang pernah diraih guru atau pembimbingan yang dilakukan guru dan mendapatkan penghargaan.

Penetapan Bidang Studi
Guru dalam jabatan yang telah memiliki kualifikasi akademik S-1 atau D-IV yang tidak sesuai dengan mata pelajaran, rumpun mata pelajaran, atau satuan pendidikan yang diampunya, keikutsertaannya dalam sertifikasi guru dilakukan berdasarkan mata pelajaran, rumpun mata pelajaran, dan/satuan pendidikan yang diampunya.

Komponen Portopolio
(1) Kualifikasi akademik, (2) Pendidikan dan pelatihan, (3) Pengalaman mengajar, (4) Perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, (5) Penilaian dari atasan dan pengawas, (6) Prestasi akademik, (7) Karya pengembangan profesi, (8) Keikutsertaan dalam forum ilmiah, (9) Pengalaman organisasi di bidang kependidikan dan sosial, dan (10) Penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan

Tunjangan profesi
1. Tunjangan yang diberikan kepada guru yang telah memiliki sertifikat pendidik dan nomor registrasi guru serta memenuhi persyaratan lainnya.
2. Guru yang dimaksud adalah guru Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan guru bukan PNS yang diangkat oleh pemerintah, pemerintah daerah atau yayasan/masyarakat penyelenggara pendidik baik yang mengajar di sekolah negeri maupun sekolah swasta.

Kriteria Penerima Tunjangan
(1) Memiliki satu atau lebih sertifikat pendidik yang telah diberi satu nomor registrasi guru oleh Departemen Pendidikan Nasional
(2) Memenuhi beban kerja sebagai guru
(3) Mengajar sebagai guru mata pelajaran dan atau guru kelas pada satuan pendidikan yang sesuai dengan peruntukan sertifikat pendidik yang dimilikinya.
(4) Terdaftar pada Departemen Pendidikan Nasional sebagai guru tetap
(5) Berusia paling tinggi 60 (enam puluh) tahun dan tidak terikat sebagai tenaga tetap pada instansi selain satuan pendidikan tempat dia tugas.

Pembayaran
a) Tunjangan profesi diberikan kepada guru terhitung mulai awal tahun anggaran berikut setelah yang bersangkutan mendapatkan nomor registrasi guru dari Departemen Pendidikan Nasional
b) Nomor registrasi guru berdifat unik dan diperoleh setelah guru yang bersangkutan memenuhi kualifikasi akademik dan memperoleh sertifikat pendidik sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Besarnya Tunjangan
a. Guru PNS menerima tunjangan profesi setara dengan 1 (satu) kali gaji pokok.
b. Guru bukan PNS menerima tunjangan profesi setara dengan gaji pokok PNS sesuai dengan cpenetapan ”in-passing jabatan fungsional guru yang bersangkutan seperti yang diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 47 tahun 2007.

Pengawas
Pengawas dapat tunjangan profesi guru apabila yang bersangkutan tetap melaksanakan tugas sebagai pendidik yang :
(a) Berpengalaman sebagai guru minimal 8 tahun atau kepsek minimal 4 tahun
(b) Memenuhi syarat akademik sebagai guru
(c) Memiliki sertifikat pendidik dan
(d) Melakukan tugas pembimbing dan tugas profesional guru dan tugas pengawas (ps 15 ayat (4) PP No. 74/2008)

Prosfek Profesi Guru?
(1) Profesional
(2) Sejahtera
(3) Terlindungi dan
(4) Bermartabat

SUMBER : DIRJEN PMPTK (IMPLEMENTASI PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 74 TAHUN 2008 TENTASNG GURU PASAL-PASAL SERTIFIKASI GURU TAHUN 2009)