Sabtu, 16 Mei 2009

belajar yang menyenangkan


Oleh : Ibu Musyayaroh, S.Pd
SDI AL-MUFIDAH
Tips pendidikan anak



Kiat Menghadapi Kebosanan Pada Anak

Lihatlah kamar Lala, gadis kecil yang umurnya belum genap tujuh tahun. Semua
bentuk mainan, boleh dibilang, ada di kamar berukuran lega dan dingin ber-AC itu.

Kendati demikian, Lala belakangan ini kerap mengeluh bosan, meski sebagian
mainan barunya belum terjamah. Keluhan itu muncul lantaran kedua orangtua Lala
nyaris tak memberi perhatian pada anak bungsunya itu. Maklum, mereka berdua
adalah pengusaha sukses dengan segudang kegiatan.

Bisa jadi, kedua orangtua Lala bakal menyesal manakala membaca pernyataan
psikiater anak Dr Brian Yeo di harian The Straits Time, beberapa waktu lalu.
Jika anak Anda mengatakan kepada Anda bahwa mereka merasa bosan, tutur Brian,
itu artinya mereka menginginkan Anda lebih banyak meluangkan waktu untuk mereka.
Jika sudah begitu, kata Brian, "Jangan dorong mereka untuk melakukan aktivitas
lain yang tidak membantu memperpendek jarak hubungaan Anda."

Untuk mendeteksi rasa bosan pada anak, bisa dilihat dari pola perilaku mereka.
Akibat bosan, sebagian anak akan menjadi diam atau menutup diri. Akan tetapi,
sebagian lainnya menjadi ribut, kasar atau manja. Guna mengatasi masalah
tersebut, perlu kesabaran dari pihak orangtua. Berkenaan dengan itu, menurut
Brian, ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan sebagai orangtua tatkala anak
Anda merasa atau kelihatan bosan:

1. Bantulah anak Anda untuk memiliki jadwal kegiatan.

Jadwal kegiatan merupakan salah satu cara untuk membuat anak merasa aman dengan
membuat mereka mengikuti suatu rutinitas. Jadwal ini harus memasukkan beberapa
agenda penting bagi anak. Misalnya, kapan mereka harus mengerjakan pekerjaan
rumahnya dan kapan mereka bisa bermain serta bergaul dengan teman-temannya.

2. Buatlah jaringan dengan orang tua lain yang menghadapi masalah serupa.

Anda bisa mengorganisasikan acara anak Anda dengan anak-anak lain yang punya
masalah sama menjadi suatu kelompok. Hal tersebut akan memudahkan cara
penyelesaian masalah sebagai akibat tukar pengalaman diantara anak dan orangtua.

3. Luangkan waktu bersama dan lakukan komunikasi.

Bukalah komunikasi yang efektif dengan anak Anda. Dengarkanlah keluhannya dengan
baik. Lantas, luangkan lebih banyak waktu Anda bersama anak-anak. Misalnya,
jalan-jalan di sekitar kompleks perumahan atau kegiatan lain yang lebih variatif
sifatnya.

Dengan komunikasi dan kedekatan Anda dengan anak, mereka akan percaya dan tidak
takut untuk menceritakan ketakutan atau kebosanan mereka kepada Anda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar